Seturut dengan perubahan paradigma bekerja pasca pandemi, trend office dan ruang kerja mengalami perubahan, khususnya di tahun 2024. Dalam upaya menciptakan lingkungan kerja yang lebih adaptif terhadap pola kerja hybrid, perusahaan perlu beradaptasi meninggalkan konsep tempat kerja tradisional dan beralih ke cara kerja yang baru, hybrid working.
1. From Office to Hybrid
Pandemi membuktikan bahwa kita dapat bekerja dari mana pun, bahkan sekalipun dari kamar kost yang sempit. Sehingga ketika sekarang kita punya kebebasan untuk memilih bekerja dari manapun, maka ruang kerja kantor pun perlu berubah. Ruang kerja kantor perlu mengadopsi 'anywhere' space.
Bahwa bekerja dari rumah lebih produktif pun masih diperdebatkan, karena faktanya bekerja dari rumah, untuk sebagian besar orang, justru kontra produktif dan mendatangkan stress lebih tinggi. Work from Anywhere adalah kebebasan untuk memilih bekerja dari mana pun, termasuk dari kantor (yang sebenarnya ini adalah pilihan yang paling masuk akal).
Hybrid bukan berbicara mengenai tidak perlu ke kantor untuk bekerja, namun perubahan paradigma dari: 'kantor sebagai satu-satunya pilihan tempat bekerja', menjadi 'kantor sebagai salah-satu pilihan tempat untuk bekerja'.
Karena sebenarnya tidak adil memaksa tim untuk bekerja dari kantor jika kondisi ruang kerja di rumah mereka atau di cafe jauh lebih bagus dan kondusif dibanding ruang kerja yang Anda sediakan di kantor. Dan faktanya hari-hari ini meja kerja anak-anak gen-Z jauh lebih bagus dari meja kerja kantor mereka.
2. From cubicle to huddle room
Seperti yang saya singgung di atas, pilihan paling masuk akal dalam bekerja sebenarnya dari kantor. Analoginya seperti pilihan kita bisa makan dari mana saja di rumah, baik itu di kamar, living room, atau teras rumah. Namun tempat terbaik dan masuk akal untuk makan adalah di meja makan (karena untuk itulah alasan ruangan tersebut ada).
Ruang kerja saat ini tidak saja soal meja dan kursi kerja, namun soal fleksibilitas yang mendorong produktivitas dalam bekerja dari berbagai sudut dan bentuk ruangan. Perasaan kebebasan untuk punya pilihan bekerja dari sudut manapun di kantor itu yang dibutuhkan saat ini.
Open Space bukan saja berarti terbuka (open) secara ruangan, namun juga memiliki jarak (space) dalam satu ruangan, baik secara fisik maupun phsikis. Sehingga kantor perlu memiliki combining room, yaitu fleksibilitas ruang dan bentuk untuk dapat bekerja, brainstorm, meeting, conference, hingga private space di ruang yang sama.
3. From Conference to Collaborate Room
Fleksibilitas ini masih berlanjut ke ruang meeting. Jika sebelum pandemi ruang meeting yang ada di kantor selalu dalam ukuran besar, karena biasanya untuk kebutuhan meeting dengan jumlah peserta yang banyak, baik meeting internal (direksi meeting, townhall meeting) maupun meeting external (karena sifatnya onsite meeting). Namun pasca pandemi ruang meeting berukuran kecil, antara 4-6 orang saja, karena meeting biasanya berlangsung secara hybrid.
Sehingga perusahaan perlu mengakomodir kebutuhan ini dengan menciptakan ruang meeting yang fleksibel, yang mampun menunjang kebutuhan townhall meeting mapun huddle meeting pada ruangan yang sama.
Jadi dari sini apakah ruang kerja di tempat Anda sudah mulai mengakomodir 3 bentuk trend ini?
Jika belum, Anda dapat berkonsultasi dengan kami untuk bisa menciptakan tempat kerja produktif yang tidak akan ditolak oleh tim Anda.
Comments