top of page
Writer's pictureKyra G

From Smart Home to Smart Living


smart home smart living

Smart Home sering kali diidentikkan dengan rumah yang penuh dengan perangkat elektronik canggih yang dapat dikontrol melalui aplikasi di ponsel, perintah suara atau bahkan jentikan jari. Belum lagi masing-masing dari kita punya pemahaman yang berbeda-beda terhadap smart home ini. Sebenarnya definisi smart home lebih dalam dari sekadar kemampuan untuk mengontrol lampu atau termostat dari jarak jauh. Sebagai SI company (System Implementor) yang sudah berkecimpung puluhan tahun di sini, kami sadar bahwa smart home bukan berbicara canggihnya teknologi yang diadopsi pada sebuah rumah atau kantor, namun bagaimana teknologi membantu manusia untuk memberikan kenyamanan, efisiensi, dan produktivitas melalui ekosistem yang terintegrasi kepada penghuninya.


Sebuah smart home idealnya memungkinkan rumah untuk ‘berpikir’ dan ‘merespon’ kebutuhan penghuninya, baik itu secara otomatis atau dengan campur tangan minimal. Misalnya, pencahayaan yang otomatis menyesuaikan intensitasnya sesuai dengan cahaya alami yang masuk, atau sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) yang mengatur suhu berdasarkan kebiasaan penghuni. Mematikan perangkat ketika tidak digunakan. Hal-hal yang sederhana namun banyak sekali membantu penghuni untuk mendapatkan kenyamanan secara efisien.


Smart Home Bukan Tentang Aplikasi

Ketika mendengar mengenai Smart Home, banyak orang yang langsung mengindetikan itu dengan perangkat rumah yang dapat dikontrol melalui aplikasi. Mengontrol perangkat rumah melalui aplikasi biasanya hanya digunakan untuk 'flexing' ke pada tamu atau teman yang sedang berkunjung ke rumah, namun sehari-hari tidak ada yang ketika bangun di pagi hari harus mencari smartphone mereka untuk menyalakan lampu atau membuka certain. Yang kita inginkan adalah certain terbuka atau tertutup di waktu yang kita inginkan.


control system

Kita tidak ingin lampu di living room kita atau kamar kita menyala ketika malam. Kita ingin lampu tersebut menyala ketika kita tiba di rumah pada malam hari. Di sini lah peran teknologi bekerja melalui perangkat-perangkat yang ada untuk menciptakan harmonisasi kenyamanan bagi penghuni.


Smart door system

Ini juga salah-satu perangkat yang selalu dikaitkan dengan smart home. Smart door system bukan sekedar pintu yang dapat dibuka dengan finger print, atau PIN. Namun bagaimana pintu tersebut dapat memberikan akses pada orang yang tepat di waktu yang tepat. Kita sebenarnya tidak keberatan dengan membawa dan menggunakan kunci untuk membuka pintu, yang kita keberatan adalah ketika kunci tersebut harus berupa wujud yang tidak umum kita pegang di tangan. Selama namanya bukan handkey berarti tidak di design untuk dibawa-bawa dengan tangan.


smart door

Ketika seseorang membunyikan bel rumah, smart door seharusnya dapat menunjukan ke penghuni apakah itu orang yang dinantikan atau justru yang dihindari, di ruang manampun penghuni itu berada.


Use case: AC control

Lighting memang memberikan wow-efect yang cepat untuk membuat orang kagum atas kecanggihan sebuah ruangan, namun itu hanya bertahan 10 menit. Setelahnya mata orang akan cepat beradaptasi dengan kondisi apapun pencahayaan ruangan saat itu. Namun tidak pada AC atau pendingin ruangan. Suhu lah yang menentukan seseorang dapat bertahan dengan nyaman atau tidak selama 1 jam ke depan.


Sebagai penghuni, yang kita inginkan ketika pulang dengan kelelahan, kita disambut dengan ruangan yang nyaman dan adem. Sehingga ketika pulang dan mendapatkan ruangan yang pengap dan panas, kita buru-buru menyalakan AC kita dengan swing maximal dan suhu paling rendah agar ruangan cepat menjadi dingin, setelah itu baru kita naikan kembali suhunya ke kondisi normal. Yang ada adalah kerja AC jadi lebih berat (kompresor tidak awet) dan listrik menjadi lebih boros.


Idealnya ruangan kita dingin sebelum kita tiba di rumah. Beberapa orang mensiasatinya dengan menggunakan timer pada remote AC. Namun muncul permasalahan berikutnya, rutinitas kita tidak bekerja seperti timer. Kita bisa pulang lebih larut karena lembur, kencan, atau beberapa hari tidak pulang karena sedang berlibur. True story ketika saya pulang dari libur panjang dan mendapatkan AC rumah menyala setiap hari sesuai dengan timer.


Namun dengan solusi Smart Living dari Kluege, kita bisa mengatur AC kapanpun dari manapun dengan AC jenis apapun, tepat 15 menit sebelum kita pulang. Kerja AC tidak berat, listrik lebih hemat, dan kita pun lebih nyaman. Tidak masalah ketika kita tetap perlu menekan tombol, namun intuitif karena mempermudah hidup kita.


Kesimpulan

Smart home bukan hanya tentang teknologi canggih, melainkan bagaimana teknologi tersebut membuat hidup Anda lebih lebih mudah dan nyaman -- Smart Living. Dengan memahami definisi sebenarnya dan menghindari kesalahpahaman umum, Anda dapat memperoleh manfaat penuh dari smart home yang dirancang dengan baik. Sebagai konsultan, tujuan kami membantu Anda menciptakan kualitas hidup yang baik melalui hunian yang benar-benar cerdas, yang tidak hanya mengandalkan teknologi, tetapi yang benar-benar berfungsi untuk Anda.

9 views0 comments

コメント


bottom of page